Kamis, 27 Oktober 2011

Trade Plan

Trade Plan merupakan hal yang terpenting saat kita benar-benar masuk ke dalam pasar saham. Ibarat sebuah peperangan, strategi merupakan satu-satunya usaha untuk bisa meraih kemenangan.

Ada pepatah mengatakan, "saat kita gagal untuk merencanakan, kita sudah merencanakan untuk gagal".
Lalu bagaimanakah bentuk trade plan yang benar?

Saya akan bagikan dasar trade plan yang secara umum digunakan oleh para trader profesional, ingat baik-baik kata ini, ETET (Entry- Target- Exit- Time Frame)

Entry, jangan Anda masuk dengan asal masuk, tetapi lakukan perencanaan baik menggunakan Buy Limit ataupun Buy Stop (jangan lakukan Buy Stop jika Anda tidak memiliki strategi yang benar-benar matang). Jika Buy Limit ataupun Buy Stop Anda tidak kena, mohon untuk direlakan, karena lebih baik kehilangan kesempatan daripada kehilangan money.

Target, tentukan target profit Anda. Kebanyakan orang yang saya amati, mereka akan melakukan withdraw pada saat mereka mulai untung, namun akan menahannya dalam keadaan rugi. Ingat! Kita masuk untuk menang, jadi jangan asal tarik keuntungan tanpa sebuah pertimbangan, analisa dan pastikan mau berapa besar profit kita dan patuhilah.

Exit, jika sudah kena target, maka kita sudah aman dan menikmati profit, tapi jika tiba-tiba turun maka kita perlu mempersiapkan juga point ini, yaitu Stop Loss. Sebuah strategi RISK PLAN, dimana kita sudah siap untuk loss pada poin tertentu. Jika memang poin itu tersentuh, jangan ragu-ragu untuk kehilangan saham Anda. Lebih baik rugi sedikit sesuai plan daripada Anda harus di tarik jauh ke bawah.

Time Frame, ingat tipe permainan Anda. Jika Anda berencana untuk investasi maka bolehlah Anda tinggal. Namun jika analisa Anda adalah untuk trading harian atau mingguan, lebih baik lepas saham Anda jika sudah melebih waktu yang ditentukan, karena analisa 1 minggu tidak akan berguna pada time frame di atas 1 minggu. Banyak orang kalah di Casino karena mereka lupa waktu, sudah menang namun masih tetap di sana hingga mereka kalah.

Ingat! Trade Plan memang sangat vital, namun jangan lupa untuk mempelajari 2 pilar lainnya dengan matang sebelum benar-benar masuk ke pasar saham.

Psychology Trading

Tahukah Anda, bahwa hampir setiap trader pernah mengalami yang namanya panic selling.

Panic Selling adalah keadaan dimana para pemegang saham menjual sahamnya dikarenakan adanya penurunan nilai saham yang biasanya terjadi dengan cukup cepat dan volume yang lebih besar dari keadaan biasanya sehingga membuat pemegang saham menjadi panik dan menjual sahamnya karena rasa takut dan tanpa berpikir panjang.

Saya tahu, wajar untuk takut jika saham yang kita miliki jatuh secara tiba-tiba, dan memang benar saat mengalami hal tersebut kita dituntut untuk berpikir cepat, tahan dengan harapan naik (hold and hope) atau lepas dengan kondisi loss (cut loss).

  • Hold and Hope, ada kemungkinan untuk naik tapi tidak tahu kapan, atau mungkin juga akan diakhiri dengan cut loss karena tidak tahan dengan penurunan yang terjadi terus menerus.
  • Cut loss, meminimalisir kerugian, namun akan sangat sakit melihat saham yang sudah kita lepas ternyata hanya turun sementara dan kembali naik bahkan sebenarnya dapat membuat kita profit.
Jika Anda susah memutuskan mana yang terbaik maka saran saya adalah jangan sampai masuk ke dalam keadaan seperti ini. Sebelum Anda masuk ke dalam pasar, ingatlah untuk memiliki TRADE PLAN. Patuhilah trade plan yang Anda buat apapun keadaannya. Jika memang harus cut loss maka lakukanlah selama itu adalah TRADE PLAN Anda, itu masih lebih baik daripada Anda harus melakukan cut loss dengan alasan panic selling.

Jika Anda merasa tidak memiliki mental yang baik, lebih baik tutup laptop, i-phone, blackberry, atau apapun yang dapat membuat Anda gelisah. Ingat hal yang paling pertama, kita harus SADIS (Sabar dan Disiplin).

Ingatlah, kuasai dahulu 3 pilar utama sebelum masuk ke pasar yang sesungguhnya.

Money Management

Banyak orang meremehkan hal ini, padahal money adalah hal vital di dunia saham. Saya menyebutnya sebagai sebuah peluru. Saat kita memutuskan masuk ke dalam bursa saham, itu berarti kita sudah masuk ke dalam medan perang, dan tentu ini tidak sama dengan peperangan yang ada di dalam sebuah game, semua sumber daya yang ada di dunia nyata adalah bersifat TERBATAS.

Lalu, bagaimana cara mengelola hal yang terbatas supaya menjadi lebih optimal, itulah yang akan kita bahas.

Sebagai seorang trader, akan banyak sekali ditemukan berbagai macam ilmu money management, dan tidak ada yang salah, hanya mana yang lebih tepat untuk kita sebagai seorang trader yang tentunya akan dipengaruhi oleh situasi dan kondisi kita sendiri.

Hal yang paling tidak menyenangkan dalam peperangan adalah kita bisa melihat kepala lawan namun kita sudah kehabisan peluru. Nah, itulah yang juga sering terjadi di dunia saham. Saat melihat ada peluang yang sangat bagus, ternyata dana kita sudah habis untuk saham-saham yang lain dan bahkan yang lebih mengesalkan adalah habis di saham-saham yang kurang menguntungkan.

Oke, kita langsung saja.
Pepatah bijak mengatakan jangan menyimpan telur dalam satu keranjang, karena jika keranjang itu jatuh maka habislah semua yang kita punya. Konsep itulah yang akan kita gunakan.

Misalkan saja kita memiliki dana sejumlah Rp 100,000,000
Jangan habiskan uang kita untuk membeli satu saham, walaupun dikatakan memiliki peluang yang sangat besar untuk cuan.
Porsi yang ideal untuk menembak adalah sebesar 10%-20% per saham.

Ilustrasi modal Rp 100,000,000 dengan alokasi sebesar 20%
1st Shoot - Rp 20,000,000 (20%) - Sisa dana Rp 80,000,000
2nd Shoot - Rp 16,000,000 (20%) - Sisa dana Rp 64,000,000
(Kenapa bukan Rp 20,000,000? Ingat jika kita membagi rata 20%, maka kita hanya akan memiliki 5 buah peluru saja, coba pertimbangkan mana yang menurut Anda lebih baik.)
3rd Shoot - Rp 12,800,000 (20%) sisa dana Rp 51,200,000
4th Shoot - Rp 10,240,000 (20%) sisa dana Rp 41,960,000
5th Shoot - Rp 8,392,000 (20%) sisa dana Rp 33,568,000
6th Shoot - Rp 6,713,600 (20%) sisa dana Rp 26,854,400
dan seterusnya.

Dengan metode ini, kita akan lebih lama untuk kehabisan peluru, dan jika peluru pertama dan kedua kita mengenai saham-saham yang kurang aktif, kita tidak perlu kuatir untuk masuk ke saham yang lain karena masih ada peluru yang tersedia.

Mengenai jumlah yang lebih sedikit, banyak orang berpendapat untuk melakukan teknik average loss (beli dengan harga yang lebih murah dari harga pertama yang berada dalam keadaan loss) adalah dengan pembelian kedua minimal sama atau jauh lebih besar. Bagi saya pribadi (tolong dipertimbangkan) lebih baik kita sudah mempersiapkan risk plan (rencana kerugian) terlebih dahulu sehingga tidak perlu melakukan average untuk mengurangi harga modal. Lebih baik Anda melakukan teknik average profit untuk menambah jumlah keuntungan Anda.


Ingat! Kuasai dahulu 3 pilar utama sebelum Anda benar-benar masuk ke pasar saham!

  1. Money Management
  2. Psychology Trading
  3. Trade Plan
SALAM SADIS!


Rabu, 26 Oktober 2011

3 Pilar Utama

Salam SADIS!

Apa hal terpenting yang harus dimiliki oleh seorang Trader? Saya pernah dan sering kali mendengar pertanyaan itu keluar dari teman-teman saya yang mulai tertarik untuk masuk ke bursa saham.

Bagi saya, tentu ada banyak hal yang perlu disiapkan untuk masuk ke dalam dunia saham, namun kadang pemain yang sudah lama pun lupa dengan apa yang saya sebut dengan 3 pilar utama;

  1. Money Management
  2. Psychology Trading
  3. Trade Plan
Nah, apakah kalian sudah memiliki 3 hal ini? Jika belum, mulailah untuk memikirkan hal ini... =)

Pembahasan lebih lanjut untuk 3 pilar di atas, dapat dengan mengikuti update blog ini...
SALAM SADIS!!!

My First Introduce

Salam SADIS!

Inilah salam dan semangat yang akan saya bawa dalam kita menjadi seorang investor atau trader di dalam dunia saham.

Perkenalkan, saya David Wang, sebagai pemilik dan penulis blog ini, saya harap blog ini dapat membantu setiap kita untuk belajar berinvestasi di dunia saham. Yang saya harapkan adalah hubungan yang bukan satu arah, karena saya pun masih perlu banyak belajar dari kalian, para pembaca.

SABAR dan DISIPLIN, adalah kunci SUKSES di dunia saham. Berapa banyak dari dari mereka yang sebagian adalah teman-teman saya mengalami kekalahan di pasar hanya karena dua hal, yaitu mereka terlalu emosional dan greedy.

Yup, mungkin ada yang bertanya-tanya arti dari "Project 19.2 Millions". Dalam bahasa Indonesia artinya adalah proyek 19,2 juta... Ya, tidak jauh-jauh dari arti tersebut, dan tentunya ada suatu rahasia di balik tulisan tersebut, dan terutama dalam diri penulis =P

Oke, sudah cukup perkenalan dari saya,
sekali lagi,

SALAM SADIS